Bukan berarti aku tidak bisa menjawab. Tapi inilah
jawabannya.
Untuk orang-orang yang terlalu banyak bicara di belakang,
aku memang harus seperti ini.
Tutup telinga. Tutup mata. Dan Tutup Mulut.
Berpura-pura tertawa lepas agar air mata yang mengalir tidak
terlalu terlihat.
Aku tidak perlu membalikkan semuanya.
Tidak perlu memberikan penjelasan apapun lagi.
Bukankah Tuhan sudah memberikan kita masing-masing 1
kehidupan ?
Apa hidupmu tidak seindah hidupku ?
Tapi, mengapa aku ?
Aku salah ! Iya, karena aku masih berstatus hamba hingga
saat ini.
Hanya sebatas umat yang dengan santainya berbuat kesalahan
dan dengan polosnya meminta maaf.
Aku tidak pernah hampir mendekati kata ‘sempurna’.
Tapi tunggu ... bukan hanya aku . Tapi kamu, kamu, kamu, dan
semua yang berstatus hamba.
Lalu, mengapa aku ? Aku lagi yang dipersalahkan . Aku lagi
yang terpojokkan.
Apa harus ini yang aku terima untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan.
Apa tidak ada ganti rugi yang lain ?
Jika aku harus pergi, aku ikhlas. Aku rela.
Tapi mengertilah, semua ada waktunya masing-masing.
Waktu ketika bertemu dan berpisah.
Mungkin sekarang adalah saatnya kamu berpisah dan saatnya
aku yang bertemu.
Inilah proses kehidupan sampai aku dan dia bertemu
perpisahan.
Mengertilah ....
Karya Hati : Orang Asing
ayank makin oke...terus di kembangkan..!!
BalasHapusHeheh terima kasih Iyan :D
BalasHapus