Selasa, 28 Oktober 2014

Perjalanan Yang Terlanjur Jauh

Aku terdiam. Di sebuah jalan yang tidak aku mengerti dimana ia berujung.
Aku lihat di sekelilingku dan aku tidak mengenalinya.
Ya. Aku memang bahagia dengan statusku sebagai orang asing.
Bertemu dengan orang-orang asing dan tempat yang asing. Selalu begitu.
Tapi kali ini aku merasa berbeda. Keasingan ini bukan hal yang biasa.
Aku hampir tidak mengenali diriku sendiri.
Aku rasa.. aku sudah berjalan sangat jauh, terlalu jauh.
Entah apa yang membuat kaki ini melangkah terlalu jauh. 
Aku tidak tahu dimana aku sekarang berada. 
Bahkan aku tidak tahu bagaimana caranya aku kembali pulang?


Aku menangis. Begitu terisak-isak dari lubuk hati yang terdalam.
Sejujurnya aku sudah terlalu sering seperti ini.
Aku ditipu oleh kesenangan sehingga aku bisa pergi kemana saja sesukaku hingga aku sadar....
AKU SALAH JALAN.
Aku benci dengan diriku senidiri. Betapa bodohnya aku.
Kenapa bisa aku dibodohi oleh Dunia? Bukannya Dunia tidak sekolah seperti aku?
Ahh.. aku tahu dan aku sangat mengerti. 
Penyesalan memang datang di akhir, ketika ia melihat kita jatuh dan menangisi kebodohan sendiri.

Sekarang perjalanan aku sudah terlanjur jauh.
Aku tidak tahu bagaimana caranya agar aku bisa kembali dan memulai perjalanan yang benar.
Tidak. Tidak ada satu orang pun yang bisa kembali.
Ini jalan yang aneh. Hanya ada satu jalan.
Setelah kita menapaki jalan baru maka jalan yang sebelumnya akan hilang.
Sehingga kita sulit untuk kembali.


Dan sekarang aku terdiam di sebuah jalan yang asing dan aku sesali.
Mengapa dari dulu aku tidak berpikir dengan benar saat ingin melakukan perjalanan?
Sekarang semuanya sudah terlanjur. 
Hanya ada satu jalan dan satu arah.
Walaupun aku yakin nantinya aku juga akan menemukan persimpangan.

Biarlah aku tetap berjalan sebagaimana kaki ini melangkah.
Akan ku pilih jalan-jalan yang benar setelah ini.
Aku takut. Aku tidak ingin menyesal lagi.

Selamat menempuh perjalanan, Orang Asing....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar