Minggu, 14 September 2014

Aku memilih diam !!!

Diam. Aku diam.
Bukan berarti aku tidak bisa menjawab. Tapi inilah jawabannya.
Untuk orang-orang yang terlalu banyak bicara di belakang, aku memang harus seperti ini.
Tutup telinga. Tutup mata. Dan Tutup Mulut.
Berpura-pura tertawa lepas agar air mata yang mengalir tidak terlalu terlihat.
Aku tidak perlu membalikkan semuanya.
Tidak perlu memberikan penjelasan apapun lagi.
Karena ini hidupku. Kalian tidak pantas mengetahuinya.

Bukankah Tuhan sudah memberikan kita masing-masing 1 kehidupan ?
Apa hidupmu tidak seindah hidupku ?
Tapi, mengapa aku ?
Aku salah ! Iya, karena aku masih berstatus hamba hingga saat ini.
Hanya sebatas umat yang dengan santainya berbuat kesalahan dan dengan polosnya meminta maaf.
Aku tidak pernah hampir mendekati kata ‘sempurna’.
Tapi tunggu ... bukan hanya aku . Tapi kamu, kamu, kamu, dan semua yang berstatus hamba.
Lalu, mengapa aku ? Aku lagi yang dipersalahkan . Aku lagi yang terpojokkan.
Apa harus ini yang aku terima untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan.
Apa tidak ada ganti rugi yang lain ?
Jika aku harus pergi, aku ikhlas. Aku rela.
Tapi mengertilah, semua ada waktunya masing-masing.
Waktu ketika bertemu dan berpisah.
Mungkin sekarang adalah saatnya kamu berpisah dan saatnya aku yang bertemu.
Inilah proses kehidupan sampai aku dan dia bertemu perpisahan.

Mengertilah ....

Karya Hati : Orang Asing 

2 komentar: