Selasa, 02 September 2014

Maafkan aku menduakanMu ...

Ada rasa malu yang tak tertahan ketika aku menyebut namaMu, sedangkan dalam hatiku penuh dengan rupa – rupa duniawi yang membuatku bagai munafik yang tak terampuni. 
Aku tidak meminta Engkau ciptakan aku, tapi Engkau ciptakan aku dengan segala kesempurnaan wujud dan penuh Cinta. 
Aku tidak meminta Engkau tiupkan nyawa, Engkau tiupkan nyawa padaku hingga bumi menjadi istana bagiku dengan penuh Cinta. 
Aku tidak meminta Engkau memberikan rezeki padaku, Engau terus anugerahkan rezeki yang tidak ada habisnya dengan penuh Cinta.  

Sedangkan aku ? Aku tidak mampu menjadi hamba CintaMu yang setia.
Betapa durhakanya aku, namun Engkau terus saja mengalirkan CintaMu dengan berbagai bentuk yang tak kunjung habisnya. 

Adakah lelaki itu, harta itu, kedudukan itu, berbagai kemuliaan itu, Kau anugerahkan kepadaku sebagai tabir, ujian, siksaan atau anugerah untukku ?
Berikanlah kepadaku kekuatan untuk menerima segala anugerah dan pemberianMu. 
Sehingga aku dapatkan mutiara hatiku, kesucian cintaMu, dalam tugasku sebagai hambaMu.


Ya Alloh, aku harus bagaimana. Dosakah aku jika aku terpikat oleh makhlukMu ? Salahkah aku jika terbakar oleh nafsuku ? Aku merasakan kelemahanku, dan aku benar – benar tidak mampu. Aku tidak ingin rasa sayangku padaMu menjadi samar, Dan aku mulai merasakan redupnya dzikirku sejak Engkau pertemukan aku dengannya. Namun sejujurnya, aku pun tidak ingin melepasnya begitu saja. Kau tanamkan hatiku dalam kegelisahan. Hikmah apa lagi yang akan Kau anegerahkan kepadaku ? Aku mohon, jangan siksa aku dengan dua cinta ini ..

Ya Robb, maafkan aku telah menduakanMu. 

Aku tidak berani berharap atas surgaMu, meskipun aku tidak bisa membayangkan betapa sakitnya ancaman nerakaMu. 
Namun aku tidak peduli, karena surga dan neraka itu bukanlah diriMu. 
“SenyumMu” menenggelamkan aku dalam sebuah rindu tak berujung. 
Meskipun sedikit tersisa ruang di hatiku untuk senyuman hambaMu. 
Aku inginkan Kau dan dia disampingku, tapi apakah mungkin satu hati dua cinta ?
Ya Robb, Kau tahu yang ku mau. Engkau Maha Bijak dengan segala keputusanMu.  

Wallohu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar